MAKALAH POLUSI
MAKALAH POLUSI
Disusun Oleh :
................................................
SMA ...............................................................
Tahun Pelajaran ..........................................
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga pembuatan makalah ini dapat penulis selesaikan tepat
waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk
menjelaskan tentang apa sajakah pengaruh dari Polusi yang terjadi dalam kehidupan kita serta
pengaruhnya bagi manusia itu sendiri, hal ini nantinya diharapkan dapat berguna
bagi kita agar pencemaran udara yang terus terjadi dapat kita kurangi dari
waktu ke waktu.
Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada guru mata pelajaran Biologi dan teman-teman yang telah
membantu sehingga Makalah IPA ini ini dapat penulis selesaikan tepat waktu.
Demikian makalah ini penulis selesaikan,
saran dan kritik dari teman-teman penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini nantinya.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
i
KATA PENGANTAR..........................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................
1
A.
Latar belakang...............................................................................
1
B.
Rumusan masalah..........................................................................
2
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................
2
A.
Pengertian Polusi .......................................................................... 2
B.
Polusi berdasarkan
Kategori ......................................................... 3
C.
Ciri-ciri Polusi ............................................................................... 10
D.
Dampak Polusi .............................................................................. 10
E.
Usaha-usaha
mencegah Polusi ...................................................... 11
F.
Global Warming ........................................................................... 12
BAB III
KESIMPULAN ................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Polusi
atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai
akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas
beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Karena
kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi Pencemaran lingkungan
tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan. Zat atau bahan yang
dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan Syarat-syarat suatu zat disebut
polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak. Suatu
zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya
melebihi jumlah normal.
2. Berada
pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada
di tempat yang tidak tepat.
Sifat
polutan adalah :
1. Merusak
untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi.
2. Merusak
dalam waktu lama.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian dari polusi ?
2. Bagaimana pengertian dari polusi berdasarkan kategorinya ?
3. Apa saja jenis-jenis dari polusi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polusi
1. Pengertian Polusi Udara
Polusi udara biasanya berupa jenis gas yang membahayakan, yang dihasilkan
oleh asap kendaraan ataupun asap pembakaran dari pabrik tertentu. Jenis polusi
yang satu ini bisa menimbulkan penyakit, karena di dalamnya terkandung sejumlah
virus yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia. Banyak masyarakat yang
mengeluh soal polusi udara ini, karena sampai sekarang belum ada solusi ampuh
untuk mengatasinya. Terlebih lagi, semakin hari jumlah kendaraan bermotor
semakin banyak dan mengakibatkan tingkat pencemaran udara semakin tinggi.
2. Pengertian
Polusi Air
Polusi air adalah perubahan kondisi pada suatu tempat penampungan air,
seperti danau, waduk, sungai, dan sejenisnya, yang terjadi akibat kegiatan yang
dilakukan manusia. Sebenarnya sumber mata air seperti danau, sungai, ataupun
waduk ini sangat penting dalam kehidupan manusia. Banyak yang memanfaatkannya
untuk keperluan irigasi pertanian, air minum, saluran pembuangan air hujan, dan
lain sebagainya. Sayangnya, saat ini sudah banyak sumber mata air yang terkena
polusi akibat ulah manusia yang seenaknya sendiri.
3. Pengertian
Polusi Tanah
Polusi tanah merupakan kondisi di mana bahan kimiawi masuk ke dalam tanah
dan mengubah lingkungan yang ada di sekitar tanah tersebut. Biasanya hal ini
terjadi karena kebocoran bahan kimiawi, penggunaan pestisida, kecelakaan
kendaraan pengangkut zat kimia, ataupun limbah yang sengaja dibuang begitu saja
ke tanah oleh karyawan pabrik.
Saat limbah berada di permukaan tanah, hal ini sebenarnya berbahaya karena
zat kimia bisa saja menguap dan masuk ke dalam tanah. Zat tersebut kemudian
mengendap sebagai zat beracun dan kemudian berpotensi mencemari air tanah dan
udara yang berada di sekitarnya. Manusia juga akan terkena dampaknya jika
bersentuhan dengan zat kimia beracun yang ada di dalam tanah.
B. Polusi Berdasarkan Kategorinya
1. Berdasarkan
Tempat Terjadinya
Menurut
tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan
tanah.
a.
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2,
CFC, CO, dan asap rokok.
1.
CO2
Pencemaran
udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara.
Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang,
dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidaksegera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang.
Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2.
CO
Di
lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran Misalnya, menghidupkan mesin mobil
di dalam garasi tertutup Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka
proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi
ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain
itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga
berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga
dapat menyebabkan kamatian.
3.
CFC
Pencemara
udara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC).
Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak berbahaya.Gas ini dapat digunakan misalnya untuk
mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es,
dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat
mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung
bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi
cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme,
tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit
atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara
CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai
“lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di
kutub Selatan emakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas
benua Eropa Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
4.
SO, SO2
Gas
belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan
dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah
berkarat. Bangunan–bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.
Demikian pula bangunan gedungdan jembatan.
5.
Asap Rokok
Polutan
udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker
patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan
lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok
pasif.
Perokok
aktif adalah
mereka yang merokok.
Perokok
pasif adalah
orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut
penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok
aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok
dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
a. Terganggunya
kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema,
dan kemungkinan kanker paru paru.
b. Rusaknya
bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
c. Terganggunya
oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
d. Adanya
peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu
udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.
Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan
ekologi.
e. Terjadinya
hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b.
Pencemaran Air
Pencemaran
air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam
air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai
dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber
pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1.
Limbah Pertanian
Limbah
pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya,
upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh
hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke
sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan
lingkungan air (eutrofikasi).
Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming).
Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat
dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2.
Limbah Rumah Tangga
Limbah
rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah
tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi,
minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut
aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol
yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan
mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar
biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan
organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya
kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran
bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan
bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah
pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang
menyengat. Didalamair got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali
bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di
daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3.
Limbah Industri
Adanya
sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organic (berbau busuk),
polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung
asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah
menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri.
Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker
minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal
tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang,
burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk
mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian
permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
4.
Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian
penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas
(racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut
tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil.
Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang
ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan
pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
a. Akibat
yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain
b. Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.
c. Terjadinya
ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi), dan Pendangkalan
Dasar perairan.
d. Punahnya
biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
e. Munculnya
banjir akibat got tersumbat sampah.
f. Menjalarnya
wabah muntaber.
c.
Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri,
kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasadjasad renik
menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu
misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut
tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi,
alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan.
Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan
oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sebaiknya, sampah yang akan
dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan
dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika
pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh
hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah
kompos dapat dijual untuk pupuk. Lihat gambar 8.19. Proses ini merupakan proses
pendaurulangan (recycle).Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan
ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi
untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas
sirup digunakan untuk menyimpan air minum. Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan
dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
Keuntungannya,
beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin
dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau
mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi
upaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan
(reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan
reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat yang ditimbulkan
oleh pencemaran tanah antara lain
a. Terganggunya
kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
b. Berubahnya
sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan
c. Mengubah
dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
2. Berdasarkan
Macam Bahan Pencemaran
Menurut
macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini, Pencemaran
kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif, pestisida,
detergen, minyak, pupuk anorganik.
a. Pencemaran
Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella
thyposa.
b. Pencemara
fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
c. Pencemaran
Suara : kebisingan. Pencemaran Suara (kebisingan)
Dikota-kota
atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran
suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB,
merupakan ukuran tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan
ketenangan manusia. Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidur, bahkan
dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit
jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress.
Saat
ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu bising.
jika bising harus diusahakan adanya isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di
halaman rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang
hingar bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misal di dalam kamar)
agar tidak mengganggu orang lain.
3. Berdasarkan
Tingkat Pencemaran
Menurut
tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Pencemaran
ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain.
Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
b. Pencemaran
kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
c. Pencemaran
akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang
mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
C.
Ciri-ciri Polusi
Adapun ciri-ciri polusi adalah
sebagai berikut:
1. Ciri-Ciri Polusi Udara
Berikut ini adalah beberapa ciri
polusi udara yang perlu kamu ketahui:
·
Udaranya berwarna atau berbau
·
Angka yang ditunjukkan indeks standar pencemar udara (ISPU) melebihi batas
normal.
·
Amati keberadaan makhluk hidup yang rentan terhadap polusi udara. Contohnya
saja lumut kerak (lichenes). Beberapa jenis lumut kerak, seperti lumut kerak
Usnea sp. dan Evernia sp. diketahui tidak bisa bertahan hidup jika tingkat
polusi udaranya terlalu tinggi.
2. Ciri-Ciri Polusi Air
Adapun ciri-ciri polusi air
adalah sebagai berikut:
Airnya berbau, tidak jernih, atau
berwarna
·
Adanya perubahan suhu yang cukup ekstrim dalam air, misalnya suhunya terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
·
Mengandung senyawa kimia tertentu.
·
Amati keberadaan organisme yang rentan terhadap tingkat polusi air. Jika
suatu perairan memiliki fitoplankton seperti diatom, dinoflagelata, atau
zooplankton, maka air tersebut bisa dikatakan cukup bersih. Namun, jika ada
protozoa parasit dan bakteri koliform dalam mata air tersebut, maka itu
tandanya telah terjadi pencemaran air.
3. Ciri-Ciri Polusi Tanah
Berikut ini adalah beberapa
indikator yang perlu kamu perhatikan untuk mengetahui kualitas tanah, seperti
warna tanah, kepadatan tanah, struktur tanah, endapan pada tanah, kedalaman
lapisan atas tanah, dan lain-lain.
Kamu juga bisa mengamati
keberadaan cacing tanah untuk mengukur tingkat polusi tanah. Sebab, populasinya
sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah. Selain itu, keberadaan cacing tanah
diketahui akan meningkatkan kandungan nutrisi tanah (dengan kata lain
menyuburkan tanah).
D. Dampak
Polusi
1. Punahnya
Spesies
Sebagaimana
telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan
mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan
yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva
merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun
hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya.
Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2. Peledakan
Hama
Penggunaan
insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga
hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan
Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Antai makanan,
jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan
lingkngan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan
Tanah Berkurang
Penggunaan
insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga dengan terjadinya hujan
asam.
5. Keracunan
dan Penyakit
Orang
yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal,
menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan
cacat pada keturunan-keturunannya.
6. Pemekatan
Hayati
Proses
peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan
hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
7. Terbentuknya
Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya
Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang
dirasakan oleh semua umat manusia hal ini disebabkan karena bahan pencemar
dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
E. Usaha-usaha
Mencegah Polusi
1. Menempatkan
daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan
limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan
terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas
gerakan penghijauan.
5. Tindakan
tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan
kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia
lebih mencintai lingkungan hidupnya.
F. Global
Warming
1.
Pengertian Global Warming
Agen Perlindungan
Lingkungan Amerika Serikat, menjelaskan
bahwa global warming ialah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi,
baik yang telah berlalu maupun yang sedang terjadi pada saat ini. Sebagian
besar kejadian dipengaruhi oleh peristiwa efek rumah kaca di atmosfir bumi.
Global warming inilah yang menyebabkan adanya perubahan iklim.
Asosiasi Energi
Matahari New Mexico, Amerika Serikat, menjelaskankan bahwa global warming merupakan
peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi sebagai dampak
dari efek rumah kaca yang dimana efek rumah kaca ini merupakan kejadian
terperangkapnya panas di bumi karena terhalangnya gas emisi seperti
karbondioksida di atmosfir karena asap kendaraan bermotor, polusi udara dari
pabrik-pabrik atau industri dan kebakaran hutan.
Natural Resources
Defense Council, menjelaskan bahwa
global warming adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang
terjadi pada saat ini. Atmosfer bumi sangat panas karena terperangkap oleh gas
karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana
di permukaan bumi. NRDC ini juga menghimbau kepada seluruh masyarakat di muka
bumi untuk bertindak melawan pemanasan global agar efek buruknya bisa berkurang
bagi kehidupan manusia.
National Wildlife
Federation, menjelaskan tentang
global warming sebagai peristiwa dimana semakin hari bumi semakin panas, hujan
dan banjir semakin deras, badai semakin hebat dan kekeringan semakin
menjadi-jadi. Berbagai kejadian tersebut merupakan dampak real yang terjadi
akibat adanya pemanasan global di muka bumi. Global warming juga mengubah
landscape kehidupan di bumi dan mematikan banyak species.
2.
Penyebab Global Warming
a. Model rumah kaca
Yang
menjadi salah satu penyebab pemanasan global adalah dimana model rumah kaca
baik di rumah-rumah, gedung-gedung atau tempat-tempat yang menggunakan konsep
bangunan kaca ini dapat memantulkan cahaya ke udara dan bukannya menyerap sinar
matahari. Sehingga dampak dari konsep umah kaca ini sangat berpengaruh
terhadap pertambahan dan peningkatan pemanasan global di bumi.
b. Pemborosan listrik
Listrik
banyak digunakan oleh setiap orang, namun banyak orang yang belum sadar akan
penghematan terhadap penggunaan listrik. Berbagai himbauan telah banyak
digerakkan atau dilakukan, namun pada kenyataannya banyak manusia belum bisa
melakukannya, sehingga pemborosan listrik ini bisa menjadi salah satu
penyumbang meningkatnya pemanasan global.
c. Bahan bakar
Bahan
bakar yang digunakan kendaraan selain menggangu kesehatan juga memberikan efek
bertambahnya pemanasan global dari polusi udara yang dihasilkan setiap
kendaraan.
d. Polusi udara dari Industri dan Pabrik
Semakin
banyak industri dan pabrik yang berkembang, semakin banyak terjadinya pemanasan
global. Disisi positifnya memang industri dan pabrik bisa memberikan peluang
untuk mensejahterakan rakyat , namun disisi lain kerugian asap yang dihasilkan
dari industri dan pabrik sangat merugikan eksitensi bumi.
e. Hutan gundul
Banyak
terjadi pembakaran hutan secara ilegal tanpa izin dari pemerintah. Padahal
hutan banyak fungsinya, salah satunya ialah bisa mencegah terjadinya banjir.
Selain itu, hutanpun dapat mereduksi suhu panas di bumi yang semakin meningkat.
Sebuah sumber mengatakan bahwa pemanasan global meningkat 50% yang penyebabnya
adalah CO2 atau karbondioksida. Dimana emisi karbondioksida
disebabkan adanya kerusakan atau pembakaran hutan. Sehingga hutan gundul
menjadi salah satu penyebab meningkatnya pemanasan global bumi.
3.
Dampak Global Warming
Banyak
dampak yang sangat merugikan yang dihasilkan dan dirasakan oleh semua makhluk
hidup di muka bumi karena adanya golbal warming atau pemanasan global yang
semakin hari semakin meningkat. Adapun dampak-dampaknya bagi kehidupan antara
lain:
§ Suhu dipermukaan bumi semakin lama akan semakin
ekstrim.
§ Permukaan air laut diseluruh dunia akan meningkat.
§ Intensitas terjadinya angin topan akan semakin
meningkat.
§ Banyak terjadi kekeringan dan kegagalan panen di
seluruh dunia.
§ Akan terjadi bencana kelaparan dan kekeringan dimuka
bumi.
§ Berbagai macam penyakit bermunculan akibat global
warming.
§ Terjadinya kepunahan beberapa species mahluk hidup.
BAB III
KESIMPULAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke
dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi
sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat
kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas
beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Pencemara udara yang
berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC
digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak berbahaya.Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan
busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot
rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai
stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung
bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi
cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme,
tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit
atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara
CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai
“lubang” ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di
kutub Selatan emakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas
benua Eropa Karena itu penggunaan AC harus dibatasi.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi,
D.A 1998. Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1. Jakarta, Erlangga.
Retnowati,
Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMU Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri,
Istamar. 2000. Biologi 2000 SMU jilid B. Jakarta : Erlangga
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content
/uploads/ 2010/07/ polusi_air_tana h_ akibat
_limbah_industri
.pdf
Komentar
Posting Komentar